Mian readers ~
Ff Haruman author delete dan ga dilanjutin
Kalo ada yg nanya kenapa,entahlah ~
Buat para silent readers tinggalin jejak tlg╯ω╰
Ini menyedihkan bukan?ngemis comment!
Tapi kalian bakal rasaiin kalo jadi kita,1 comment udah bisa bikin author senyum!
Tolong kerja samanyaaaaaaaaaaaaa: )
Kamis, 25 Desember 2014
Selasa, 16 Desember 2014
Love is The Momen (part 3)
LOVE
IS THE MOMENT
Author : Na
Hyun Jung
Editing : Go Nara
Genre :Romance,Comedi,Friendship And Schoolife
Cast : -
Ahn Jaehyun
- Kim Sang Neul ( You )
- Jeon Jungkook ( BTS )
- Go Ara
- Kim Myungsoo ( Infinite )
Aku lalu mendongakkan kepala dan melihat wajah …
Jaehyun-sshi?
Ahjussi gila itu lari sekuat tenaga dengan membawa
HPku yang langsung dikejar oleh Jaehyun.
Aku hanya bisa diam seperti patung, nggak tau apa
yang terjadi. Sambil menunggu Jaehyun kembali ,-lebih tepatnya HPku kembali,
aku menenangkan diri dikursi taman. Aku masih belum bisa mencerna apa yang
terjadi barusan.
Tiba-tiba Jaehyun datang dan mengembalikan HPku.
Lagi-lagi aku hanya mengambilnya tanpa sepatah katapun seperti robot.
“Kamsahamnida”kataku berterimakasih karna sudah membantuku
Bukannya membalas kata-kataku atau duduk sebentar,
dia malah lebih memilih pergi meninggalkanku yang duduk di taman sendirian
seperti orang gila di tengah malam seperti ini.
Dasar
cowok aneh ! dibaikin salah, dijahatin juga salah. Sebenarnya apa sih maunya?
Selalu saja ngajak berantem.
“Ah, dingin !”seruku seketika merasakan dingin
dibagian pipiku
Cowok
ini bener-bener seperti hantu. Tiba-tiba datang gitu aja tanpa ada
tanda-tandanya dan dengan tampang tidak berdosa dia menempelkan minuman DINGIN
dipipiku pada malam hari seperti ini.
“Kamu sudah gila ya? Dingin tau !!”kataku dengan
nada tinggi
“Minumlah”katanya tanpa memperdulikan suaraku
Dengan bodohnya aku menuruti perkataannya seperti
robot. Tenagaku benar-benar terkuras abis gara-gara ahjussi gila itu. Yah, masa
bodoh deh kalau sekarang aku terlihat seperti binatang peliharaannya. CUMAN
MALAM INI !
“Oh iya, kok
kamu bisa datang tepat waktu sih? Kayak superman aja”tanyaku asal lalu
menuntaskan rasa dahagaku
“Aku sudah sering mendengar pujian yang jauh lebih
baik dari itu”jawabnya membagakan diri
“uhukk .. uhuk .. uhuk ..”batukku seketika setelah
menyemburkan air ke bajunya
“Aish, kau ini benar-benar jorok”ejeknya dengan
jijik
“Salah sendiri siapa suruh menyombongkan diri seperti
itu”jawabku nggak mau kalah
“Kau harus bertanggung jawab. Kau tau berapa harga
bajuku ini?”aku hanya diam saja karna emang nggak tau, kan seragamku gratis.
“5.000.000
won”lanjutnya dan berhasil membuatku ternganga dengan mulut lebar dan kurasa
lalat dapat memasukinya dengan mudah
“Arraseo, aku akan bertanggung jawab”kataku terpaksa
Sekolah
itu benar-benar gila. Masa 1 sepasang seragam harganya segitu, kita kan punya
banyak seragam belum seragam musim dingin dan panas, dll. Aku nggak sanggup
kalau harus membayarnya semua.
Dengan sangat terpaksa aku harus membawanya ke
apartemenku, kan nggak mungkin aku menyuruhnya membuka baju di taman. Huntung
saja aku hanya sendiri disini, apa yang harus aku katakan kalau ada keluargaku.
Mereka semua ada di Busan. Aku memang tinggal di apartemen kecil dan murah agar
dekat ke sekolah, ini juga dipaksa orangtuaku.
“Jangan berfikir yang aneh-aneh. Kamu nggak mau kan
kalau harus buka baju di taman tadi?”kataku
“Tenang saja aku tidak akan melakukan yang aneh-aneh
ditempat dekil kayak gini”jawabnya meyakinkan sambil memandang jijik
apartemenku
Nih
orang emang nggak punya sopan santun. Walaupun apartemenku di tempat yang kumuh
tapi kebersihannya terjamin kok. Dasar orang kaya bisanya cuman minta nggak
menghargai perjuangan orang lain.
“Jangan ngomong sembarangan kayak gitu! Kalau nggak
suka silahkan pergi”kataku sambil mempersilahkannya menuju pintu utama
“Kamu kan harus bertanggung jawab dulu baru aku
pergi”balasnya sambil duduk seenaknya di sofaku
Aku hanya mengela nafas “bukalah bajumu”
Tanpa melawan terlebih dahulu dia langsung membukanya
dan melemparkannya yang tepat mendarat diwajahku. Awalnya aku sudah siap untuk
menceramahinya dengan sikapnya yang buruk sekali itu tapi terhenti setelah
melihat tubuhnya #janganberfikiraneh
Omo!
Nih anak manja ternyata memiliki tubuh yang HOT banget. Gilak nih anak punya
juga tubuh sixpack dan otot besar kayak gitu. Kukira kerjaannya di rumah cuman
perintah sana-sini. Jadi kasian sama pelayan yang tiap hari harus bersabar
ngeladenin nih cowok.
“Apa yang kau lihat?”tanyanya mengagetkanku
“Mwo? A … aniyo”jawabku gugup
Tanpa menunggu jawabannya aku langsung bergegas
membersihkan tuh seragam sialan.
Ada
apa denganku? Kenapa hatiku berdegup kencang begitu? Ini pasti karna melihat
tubuhnya yang HOT itu. Harusnya aku tidak melihatnya tadi. Jeongmal pabonika !
Sambil menunggu seragam itu kering, aku menyuruhnya
memakai kaosku sementara. Tentu saja awalnya dia menolak dengan keras kepala tapi
aku memaksanya. Daripada dia masuk angin kan? Nanti aku juga yang repot. Kami
menghabiskan waktu dengan menonton tv dalam keheningan.
“Apakah takdir seperti ini?”tanyaya tiba-tiba
“Apa yang kau bicarakan?”tanyaku balik
Tiba-tiba saja HPku berdering dan aku melihat
tulisan “Kookie” terpampang dilayar HPku.
“Yeoboseyo?”kataku
“Yak !! apakah kau kedok eoh? Aku sudah mencoba
menelponmu berkali-kali sedari tadi”katanya dengan nada tinggi yang menandakan
bahwa dia sedang marah. Aku lalu mengecek untuk memastikan perkataannya.
“Mian, aku baru mendengarnya”jawabku lirih
“Kau berhasil membuatku jantungan”jawabnya dengan
kesal tapi memperlihatkan nada kekhawatirannya. Ah, Kookie JJANG !!
“Kau mengkhawatirkanku?”tanyaku menggodanya
“Gwenchana?”tanyanya balik
“Aey, kau mengalihkan pembicaraan”balasku kesal
“Gwenchana-yo?!!”tanyanya dengan penuh kekhawatiran
walau dengan nada membentak
“Gwencana. Kau tidak perlu khawatir begitu”kataku
menahan tawa karna tingkahnya yang lucu
“Eodiga?”tanyanya yang berhasil membuatku kaget
“Aku sudah ada di rumah jadi kamu nggak perlu
khawatir begitu, Kookie-ah “jawabku meyakinkan
“Bagaimana aku nggak khawatir ? Terakhir kali kau
menelpon, aku mendengar suara ahjussi yang sepertinya menganggu perjalananmu.
Apakah kau tidak terluka? Bagaimana dengan ahjussi itu? Apa aku harus memanggil
polisi? Sebenarnya apa yang terjadi?”tanyanya panjang lebar seperti kereta api
yang membuatku tertawa terbahak-bahak sampai membuat Jaehyun menatapku bingung.
“Huahahahaha ! kau lucu sekali. Tapi makasih loh
sudah mengkhawatirkanku”
“Itu bukan hal yang harus kau banggakan”jawab
Jungkook kesal
“Iya deh. Aku nggak terluka sedikitpun. Lagipula
tadi aku ditolong oleh seseorang. Jadi tidurlah, sekarang sudah malam
Kookie-ah”jelasku dengan tenang
“Seseorang? Nuguya?”tanyanya masih belum mau
berhenti
Sial
!! aku keceplosan. Nggak mungkinkan aku bilang kalau orang itu adalah
Jaehyun-sshi. Bisa jantungan dia. Kayaknya aku harus mengambil jalan pintas
yaitu berbohong. Mianhae Kookie, aku pasti akan menceritakanmu yang sebenarnya
jika waktunya sudah tiba T_T
“Biasalah Ahjumma yang lewat. Disitu kan nggak
sepi”jawabku berbohong
“Ahjumma? Tapikan itu udah malam. Mana ada ahjumma
malam-malam begini”mulai kumat nih penyakitnya
Jungkook, KEPO.
“Udahlah ya, kamu jangan banyak nanyak gitu. Kan
yang penting sekarang aku baik-baik saja. Jadi tidurlah dengan tenang,
oke?”kataku dengan nada sedikit memerintah yang tak terbantahkan
“Arraseo eomma”godanya
“Yak ! kau ini, aku masih gadis! Jaljayo Kookie-ah.
Aku tutup”kataku mengakhirkan pembicaraan yang campur aduk kayak gado-gado ini.
Aku lalu kembali duduk di depan TV
“Kookie?”tanyanya dengan dahi berkerut
“Wae? Andwae?”tanyaku balik
“Kalian pacaran?”dengan nada keras kepala
“Kok KEPO?”tanyaku nggak mau kalah
“Yak ! bisakah kau hanya menjawab pertanyaanku tanpa
bertanya?”
“Baiklah. Asalkan kau bersikap seperti manusia”
“Hei ! selama ini kau pikir aku apa?”
“em .. monyet? Kau kan selalu seenaknya dan hidup tanpa
peraturan”ejekku sepenuh hati
Dia hanya mellihatku dengan tatapan tajam lalu
kembali menonton televisi.
“Kau tidak tau apa-apa jadi diamlah”katanya
sinis membuat bulu kudukku berdiri.
“Na kalkae”lanjutnya sambil beranjak dari sofa
“Hei ! bagaimana dengan bajumu?”tanyaku sambil
menarik tanggannya
Tentu saja itu menghentikan langkahnya lalu ia
menatap tangannya yang seputih salju itu. Aku lalu menyadari ada yang salah,
jadi dengan spontan aku melepaskan pegangan itu.
Dia menatapku dengan alis yang terangkat,
kebingungan “Aku akan mengambilnya besok”
Aku lalu mengikutinya keluar sampai depan pintu.
“Hati-hati”kataku memperingatkan. Dia lalu berbalik
kemudian membisikkanku,
“Kau akan menyesalinya”
Setelah itu dia pergi menghilang dibalik tembok.
~
~ ~
Sang Neul berlari keluar gedung apartemennya.
“Dimana monyet itu?” tanyanya dengan kepala yang tak
henti-hentinya menoleh ke kanan-kiri
Matanya lalu terhenti ketika melihat sosok itu,
“Go Ara?” heran Sang Neul “Apa yang kau lakukan
disini?”
“Kau benar-benar cewek murahan” kata Ara tajam
“Mworago?” kini mata Sang Neul membulat sempurna
“Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuh
Jaehyun-ah jadi kau harus berhati-hati mulai sekarang. Aku tidak akan
melepaskanmu” ancam Ara dengan sorotan mata yang menusuk.
Go Ara terus saja melangkah tanpa memperhatikan
seruan Sang Neul yang terus memanggilnya. Dia tentu tidak main-main dengan
perkataannya tadi.
“Jaehyun hanya milikku dan selamanya akan seperti
itu” gumamnya dengan kilata mata yang menyeramkan
~
~ ~
Jungkook lagi-lagi tidak mengikuti pelajaran
olahraga. Aku selalu menanyakannya tapi dia menanggapinya dengan bercanda.
Sikapnya aneh sekali, dia mulai sering meminum pil itu.
“Apa yang kau sembunyikan dariku?” tanyaku dingin
“Mwo? Aku tidak menyembunyikan sesuatu yang aneh”
jawabnya dengan senyuman. Senyuman yang selalu dapat membuatku merasa nyaman
“Aku tidak sedang bercanda. Sebenarnya apa pil-pil
itu?”
“Ini? ini hanyalah vitamin”
“Geotjimal. Kau sudah pintar jadi kenapa harus minum
ini?”
“Bisakah kau berhenti bertanya? Kumohon” kata
Jungkook dengan mata yang terlihat begitu sedih.
Aku tidak bisa terus menanyakannya. Dia tidak pernah
memperlihatkan mata itu. Mata yang selalu dia gunakan adalah mata yang bersinar
tidak mata sendu seperti itu. Mata yang redup. Aku harus mengetahui apa yang
sebenarnya terjadi !
Teng ..
Ternyata benar-benar membosankan makan sendirian di
kantin. Jungkook nggak bisa kesini karena dia ada di UKS. Aku benar-benar
khawatir dengan kondisinya. Selama perjalanan badanya panas dan dia keringat
dingin.
“Hai ! Apa aku boleh duduk disini?” kata seseorang
mengagetkanku
“Myungsoo-sshi?” aku benar-benar tidak percaya
dengan semua ini
“Apa aku boleh duduk disini?” ulangnya dengan
senyuman manis
“Tentu saja” kataku mengijinkan
“Apa yang kau pikirkan? Kau terlihat begitu serius
tadi” tanyanya dengan mata elang itu
“Ah, aku tidak memikirkan apapun” elakku secepatnya
“Gwenchana?” kali ini dia terlihat khawatir
“Heh? Ah, gwenchanayo” kataku gugup
“Semua orang membicarakanmu sekarang” katanya sambil
melihat ke orang-orang sekitar
“Nae?!” seruku kaget
“Apa kau tidak melihat mading?”
Mading?
Memang ada apa disana? Dari pagi aku terlalu fokus sama Jungkook sampai tidak
menyadari apapun.
Aku berlari sekuat tenaga menuju madding. Dan ini
benar-benar mengejutkan,
“Kenapa foto-fotoku dan Jaehyun ada disini?!”
APA INI?! semua fotoku dengan Jaehyun tadi malam
terpampang jelas di mading. Pantas saja semua orang membicarakanku. Dan
hebatnya adalah judul madingnya “CEWEK PENGGODA BERKELIARAN DI SEKOLAH”
Ini pasti kerjaannya Ara ! sekarang aku mengerti
maksud kata-katanya tadi malam. Dia benar-benar serius dengan perkataannya itu.
Apa semua orang kaya seperti itu? Kurasa Jungkook tidak akan melakukan hal
kejam seperti ini.
~
~ ~
“Jadi seseorang yang kau maksud itu Jaehyun-sshi?”
tanya Jungkook yang selalu diulang salama perjalanan pulang
“Baiklah, itu memang dia. Jadi berhentilah
bertanya!” jawabku emosi dengan wajah memerah
“Kau tidak harus menyembunyikannya dariku. Apa aku
ini bukan sahabatmu?” kata Jungkook dengan wajah sedih. Aku tidak tega
melihatnya.
“Bukan itu maksudku. Aku awalnya ingin memberitahumu
tapi nggak ada waktu yang tepat”
“Terus kapan waktunya? Setelah aku mati? Rasanya
benar-benar menyakitkan mengetahui ini dari orang lain”
“Yak ! kau tidak boleh berbicara seperti itu, eoh.
Mianhae aku tidak akan mengulanginya”
“Janji?” tanyanya dengan menyodorkan jari kelingking
“Janji” kataku lalu menautkan jari kelingking kami
Kami seperti dulu lagi. Jungkook seperti dulu lagi.
Tersenyum dan tertawa tanpa beban. Tapi aku merasa itu semua palsu. Aku ingin
sekali bertanya tapi tidak mau merusak suasana hari ini. Aku pasti akan
mengetahuinya ! Hwaiting !
“Aku mau ke taman bermain” kata Jungkook tiba-tiba
“Wah, rupanya ada yang menginginkan masa kecil lagi
nih” ejekku
“Ayolah, kali ini saja. Aku ingin menghabiskan waktu
bersamamu”
“Romantis sekali” kataku dengan mata berbinar tapi
segera berganti “Sayang sekali, aku
mempunyai banyak PR”
“Aku mohon, kali ini saja. Kau boleh menyalin PRku.
Aku sudah mengerjakannya” rayunya dengan mata memohon.
SIAL ! Aku tidak mungkin menolaknya kalau dia sudah
menggunakan mata itu.
“Araseo ! Jangan menatapku dengan mata itu lagi !”
seruku kesal sambil menunjut mata itu
~
~ ~
Mereka bermain hingga malam menjelang. Jungkook
terlihat sangan bersemangat sedangkan Sang Neul terlihat sangan menyedihkan.
Semuanya melihat mereka seperti pasangan yang bahagia. Bahkan semua cewek
terus-menerus menggoda Jungkook karena ketampanan dan baby facenya. Kalau sudah
itu terjadi, Sang Neul akan tersingkirkan kemudian dia akan berubah menjadi
bodyguard penjaga Jungkook. Menembus kerumunan cewek kemudian menarik Jungkook
dari kerumunan neraka itu, itulah tugasnya.
“Sang Neul-ah bisakah kau mengambilkan pil itu?”
pinta Jungkook sambil terus memeggang dadanya
“Gwenchana?” tanya Sang Neul panic tapi Jungkook
tidak menjawabnya melainkan terus menatap kearah tasnya “Baiklah, aku akan
mengambilkannya” kata Sang Neul setelah menyadari tatapan Jungkook.
“Eh? Apakah kau yakin membawanya, eoh?”
“Kemarikan tasku, aku akan mencarinya sendiri”
“Tidak ada bukan?”
“Sepertinya jatuh saat berdesak-desakan dengan semua
cewek itu”
Jungkook terlihat sangat kesakitan hingga akhirnya
dia pingsan dipelukan Sang Neul.
“Kookie-ah ! Sadarlah” seru Sang Neul yang terus
menangis
“Kim Sang Neul” seru Jaehyun dari kejauhan tapi Sang
Neul tak mendengarnya
“Yak ! Apa yang terjadi” tanya Jaehyun setelah
melihat Sang Neul menangis
“Jungkook. Tolonglah dia” kata Sang Neul dengan
lirih
Dengan cekatan Jaehyun membawa Jungkook ke mobilnya.
Mereka lalu bergegas ke rumah sakit. Selama perjalanan, Sang Neul langsung
menelpon keluarga Jungkook. Sesampai disana, jungkook langsung dibawa ke ruang
UGD.
“Tenanglah, dia tidak akan baik-baik saja”kata
Jaehyun menenangkan
Sang Neul langsung memeluk Jaehyun dan menangis
didalam dekapannya.
“Ini salah aku. Harusnya kami tidak kesana” kata
Sang Neul sesegukan
Jaehyun mengusap punggung Sang Neul dengan lembut
agar cewek itu sedikit tenang.
“Apa kalian keluarganya?” tanya seorang dokter
“Bukan, tapi kami sudah menghubungi keluarganya”
jawab Jaehyun mewakili
“Bagaimana kondisinya?” tanya Sang Neul yang
terlihat jelas ketakutan
“Maaf, tapi kami hanya dapat memberitahukan kepada
keluarganya” jawab dokter itu tegas
Eomma Jungkook langsung memeluk Sang Neul dengan
erat setelah sampai. Mereka terlihat seperti keluarga.
“Mianhae eomoni, harusnya aku langsung pulang” sesal
Sang Neul
“Cih, yang benar saja“ gumam Jaehyun
“Sudahlah, itu bukan salah kamu. Harusnya eommoni
memberitahukanmu dari awal” ucap eommaJungkook menenangkan
“Dokter, bagaimana keadaan anakku?” seru seorang ahjussi
yang ternyata adalah Appa Jungkook
“Anak bapak kondisinya tidak stabil. Jadi harus
dirawat disini untuk sementara waktu” jelas dokter
“Apakah ini buruk?”
“Tidak, ini sudah biasa terjadi. Huntunglah mereka
membawanya dengan cepat” kata dokter
“Baiklah kalau begitu saya akan pergi” lanjutnya
lalu meninggalkan mereka
“Saya akan mengurus administrasi” kata appa Jungkook
lalu pergi
“Apa maksud perkataan eommoni tadi?” sekarang
giliran Sang Neul yang bertanya
“Harusnya eommoni mengatakan ini dari kemarin tapi Jungkook
melarangnya” jelasnya
~
~ ~
Matahari tampak bersinar dengan senang sedangkan
Jungkook terlihat lemas dan tidak berdaya di Rumah sakit yang berbau
obat-obatan ini.
“Ini benar-benar memuakkan” gumamnya kesal
“Kau lebih memuakkan” ucap Kang Sang Neul berdiri di
ambang pintu, entah sejak kapan dirinya disana
“Sang Neul-ah, sejak kapan kau disitu?” tanya Jungkook dengan kening mengkerut
“Kau selalu saja menanggungnya sendiri tanpa kau
sadari itu malah membuat hatiku sakit” jawabnya
“Kalau begitu tinggalkan aku sendiri” kata Jungkook
dingin lalu memalingkan wajah
“Baiklah” gumam Sang Naeul hingga membuat Jungkook
mengernyit lalu menatap matanya
“Tapi aku tidak bisa melakukannya sekarang” lanjut
Sang Neul samba melangkah mendekat
“Cih, kau pasti sudah mengetahuinya” ucap Jungkook
dingin
“Hul, aku tidak akan pergi walaupun kau mengusirku
sejuta kali” gigih Sang Neul
Jungkook ingin mengusirnya lagi namun terhenti
ketika melihan Sang Neul menangis.
“Itulah mengapa aku tak mau membiarkanmu kesini. Aku
bukan cowok lemah” lirih Jungkook sambil menghapus air mata itu.
“Kau cowok yang jahat” ucap Sang Neul lirih sambil
memukul dada Jungkook
“Arraseo” gumam Jungkook lalu mendekap Sang Neul
kedalam pelukan hangatnya.
Membiarkan Sang Neul menangis sepuasnya agar dia
bisa menghapusnya nanti.
~
~ ~
Langganan:
Postingan (Atom)