Selasa, 16 Desember 2014

Love is The Momen (part 3)



LOVE IS THE MOMENT
Author  : Na Hyun Jung
Editing : Go Nara
Genre  :Romance,Comedi,Friendship And Schoolife
Cast     : - Ahn Jaehyun
      - Kim Sang Neul ( You )
               - Jeon Jungkook ( BTS )
               - Go Ara
               - Kim Myungsoo ( Infinite )

Aku lalu mendongakkan kepala dan melihat wajah … Jaehyun-sshi?

Ahjussi gila itu lari sekuat tenaga dengan membawa HPku yang langsung dikejar oleh Jaehyun.
Aku hanya bisa diam seperti patung, nggak tau apa yang terjadi. Sambil menunggu Jaehyun kembali ,-lebih tepatnya HPku kembali, aku menenangkan diri dikursi taman. Aku masih belum bisa mencerna apa yang terjadi barusan.
Tiba-tiba Jaehyun datang dan mengembalikan HPku. Lagi-lagi aku hanya mengambilnya tanpa sepatah katapun seperti robot.

“Kamsahamnida”kataku berterimakasih karna sudah membantuku

Bukannya membalas kata-kataku atau duduk sebentar, dia malah lebih memilih pergi meninggalkanku yang duduk di taman sendirian seperti orang gila di tengah malam seperti ini.
Dasar cowok aneh ! dibaikin salah, dijahatin juga salah. Sebenarnya apa sih maunya? Selalu saja ngajak berantem.

“Ah, dingin !”seruku seketika merasakan dingin dibagian pipiku

Cowok ini bener-bener seperti hantu. Tiba-tiba datang gitu aja tanpa ada tanda-tandanya dan dengan tampang tidak berdosa dia menempelkan minuman DINGIN dipipiku pada malam hari seperti ini.

“Kamu sudah gila ya? Dingin tau !!”kataku dengan nada tinggi

“Minumlah”katanya tanpa memperdulikan suaraku

Dengan bodohnya aku menuruti perkataannya seperti robot. Tenagaku benar-benar terkuras abis gara-gara ahjussi gila itu. Yah, masa bodoh deh kalau sekarang aku terlihat seperti binatang peliharaannya. CUMAN MALAM INI !

“Oh iya, kok kamu bisa datang tepat waktu sih? Kayak superman aja”tanyaku asal lalu menuntaskan rasa dahagaku

“Aku sudah sering mendengar pujian yang jauh lebih baik dari itu”jawabnya membagakan diri

“uhukk .. uhuk .. uhuk ..”batukku seketika setelah menyemburkan air ke bajunya

“Aish, kau ini benar-benar jorok”ejeknya dengan jijik

“Salah sendiri siapa suruh menyombongkan diri seperti itu”jawabku nggak mau kalah

“Kau harus bertanggung jawab. Kau tau berapa harga bajuku ini?”aku hanya diam saja karna emang nggak tau, kan seragamku gratis.

“5.000.000 won”lanjutnya dan berhasil membuatku ternganga dengan mulut lebar dan kurasa lalat dapat memasukinya dengan mudah

“Arraseo, aku akan bertanggung jawab”kataku terpaksa

Sekolah itu benar-benar gila. Masa 1 sepasang seragam harganya segitu, kita kan punya banyak seragam belum seragam musim dingin dan panas, dll. Aku nggak sanggup kalau harus membayarnya semua.

Dengan sangat terpaksa aku harus membawanya ke apartemenku, kan nggak mungkin aku menyuruhnya membuka baju di taman. Huntung saja aku hanya sendiri disini, apa yang harus aku katakan kalau ada keluargaku. Mereka semua ada di Busan. Aku memang tinggal di apartemen kecil dan murah agar dekat ke sekolah, ini juga dipaksa orangtuaku.

“Jangan berfikir yang aneh-aneh. Kamu nggak mau kan kalau harus buka baju di taman tadi?”kataku

“Tenang saja aku tidak akan melakukan yang aneh-aneh ditempat dekil kayak gini”jawabnya meyakinkan sambil memandang jijik apartemenku

Nih orang emang nggak punya sopan santun. Walaupun apartemenku di tempat yang kumuh tapi kebersihannya terjamin kok. Dasar orang kaya bisanya cuman minta nggak menghargai perjuangan orang lain.

“Jangan ngomong sembarangan kayak gitu! Kalau nggak suka silahkan pergi”kataku sambil mempersilahkannya menuju pintu utama

“Kamu kan harus bertanggung jawab dulu baru aku pergi”balasnya sambil duduk seenaknya di sofaku

Aku hanya mengela nafas “bukalah bajumu”

Tanpa melawan terlebih dahulu dia langsung membukanya dan melemparkannya yang tepat mendarat diwajahku. Awalnya aku sudah siap untuk menceramahinya dengan sikapnya yang buruk sekali itu tapi terhenti setelah melihat tubuhnya #janganberfikiraneh

Omo! Nih anak manja ternyata memiliki tubuh yang HOT banget. Gilak nih anak punya juga tubuh sixpack dan otot besar kayak gitu. Kukira kerjaannya di rumah cuman perintah sana-sini. Jadi kasian sama pelayan yang tiap hari harus bersabar ngeladenin nih cowok.

“Apa yang kau lihat?”tanyanya mengagetkanku

“Mwo? A … aniyo”jawabku gugup

Tanpa menunggu jawabannya aku langsung bergegas membersihkan tuh seragam sialan.

Ada apa denganku? Kenapa hatiku berdegup kencang begitu? Ini pasti karna melihat tubuhnya yang HOT itu. Harusnya aku tidak melihatnya tadi. Jeongmal pabonika !

Sambil menunggu seragam itu kering, aku menyuruhnya memakai kaosku sementara. Tentu saja awalnya dia menolak dengan keras kepala tapi aku memaksanya. Daripada dia masuk angin kan? Nanti aku juga yang repot. Kami menghabiskan waktu dengan menonton tv dalam keheningan.

“Apakah takdir seperti ini?”tanyaya tiba-tiba

“Apa yang kau bicarakan?”tanyaku balik
Tiba-tiba saja HPku berdering dan aku melihat tulisan “Kookie” terpampang dilayar HPku.

“Yeoboseyo?”kataku

“Yak !! apakah kau kedok eoh? Aku sudah mencoba menelponmu berkali-kali sedari tadi”katanya dengan nada tinggi yang menandakan bahwa dia sedang marah. Aku lalu mengecek untuk memastikan perkataannya.

“Mian, aku baru mendengarnya”jawabku lirih

“Kau berhasil membuatku jantungan”jawabnya dengan kesal tapi memperlihatkan nada kekhawatirannya. Ah, Kookie JJANG !!

“Kau mengkhawatirkanku?”tanyaku menggodanya

“Gwenchana?”tanyanya balik

“Aey, kau mengalihkan pembicaraan”balasku kesal

“Gwenchana-yo?!!”tanyanya dengan penuh kekhawatiran walau dengan nada membentak

“Gwencana. Kau tidak perlu khawatir begitu”kataku menahan tawa karna tingkahnya yang lucu

“Eodiga?”tanyanya yang berhasil membuatku kaget

“Aku sudah ada di rumah jadi kamu nggak perlu khawatir begitu, Kookie-ah “jawabku meyakinkan

“Bagaimana aku nggak khawatir ? Terakhir kali kau menelpon, aku mendengar suara ahjussi yang sepertinya menganggu perjalananmu. Apakah kau tidak terluka? Bagaimana dengan ahjussi itu? Apa aku harus memanggil polisi? Sebenarnya apa yang terjadi?”tanyanya panjang lebar seperti kereta api yang membuatku tertawa terbahak-bahak sampai membuat Jaehyun menatapku bingung.

“Huahahahaha ! kau lucu sekali. Tapi makasih loh sudah mengkhawatirkanku”

“Itu bukan hal yang harus kau banggakan”jawab Jungkook kesal

“Iya deh. Aku nggak terluka sedikitpun. Lagipula tadi aku ditolong oleh seseorang. Jadi tidurlah, sekarang sudah malam Kookie-ah”jelasku dengan tenang

“Seseorang? Nuguya?”tanyanya masih belum mau berhenti
Sial !! aku keceplosan. Nggak mungkinkan aku bilang kalau orang itu adalah Jaehyun-sshi. Bisa jantungan dia. Kayaknya aku harus mengambil jalan pintas yaitu berbohong. Mianhae Kookie, aku pasti akan menceritakanmu yang sebenarnya jika waktunya sudah tiba T_T

“Biasalah Ahjumma yang lewat. Disitu kan nggak sepi”jawabku berbohong

“Ahjumma? Tapikan itu udah malam. Mana ada ahjumma malam-malam begini”mulai kumat  nih penyakitnya Jungkook, KEPO.

“Udahlah ya, kamu jangan banyak nanyak gitu. Kan yang penting sekarang aku baik-baik saja. Jadi tidurlah dengan tenang, oke?”kataku dengan nada sedikit memerintah yang tak terbantahkan

“Arraseo eomma”godanya

“Yak ! kau ini, aku masih gadis! Jaljayo Kookie-ah. Aku tutup”kataku mengakhirkan pembicaraan yang campur aduk kayak gado-gado ini.
Aku lalu kembali duduk di depan TV

“Kookie?”tanyanya dengan dahi berkerut

“Wae? Andwae?”tanyaku balik

“Kalian pacaran?”dengan nada keras kepala

“Kok KEPO?”tanyaku nggak mau kalah

“Yak ! bisakah kau hanya menjawab pertanyaanku tanpa bertanya?”

“Baiklah. Asalkan kau bersikap seperti manusia

“Hei ! selama ini kau pikir aku apa?”

“em .. monyet? Kau kan selalu seenaknya dan hidup tanpa peraturan”ejekku sepenuh hati

Dia hanya mellihatku dengan tatapan tajam lalu kembali menonton televisi.

“Kau tidak tau apa-apa jadi diamlah”katanya sinis  membuat bulu kudukku berdiri.

“Na kalkae”lanjutnya sambil beranjak dari sofa

“Hei ! bagaimana dengan bajumu?”tanyaku sambil menarik tanggannya

Tentu saja itu menghentikan langkahnya lalu ia menatap tangannya yang seputih salju itu. Aku lalu menyadari ada yang salah, jadi dengan spontan aku melepaskan pegangan itu.
Dia menatapku dengan alis yang terangkat, kebingungan “Aku akan mengambilnya besok”
Aku lalu mengikutinya keluar sampai depan pintu.

“Hati-hati”kataku memperingatkan. Dia lalu berbalik kemudian membisikkanku,

“Kau akan menyesalinya”
Setelah itu dia pergi menghilang dibalik tembok.
~ ~ ~
Sang Neul berlari keluar gedung apartemennya.

“Dimana monyet itu?” tanyanya dengan kepala yang tak henti-hentinya menoleh ke kanan-kiri
Matanya lalu terhenti ketika melihat sosok itu,

“Go Ara?” heran Sang Neul “Apa yang kau lakukan disini?”

“Kau benar-benar cewek murahan” kata Ara tajam

“Mworago?” kini mata Sang Neul membulat sempurna

“Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuh Jaehyun-ah jadi kau harus berhati-hati mulai sekarang. Aku tidak akan melepaskanmu” ancam Ara dengan sorotan mata yang menusuk.

Go Ara terus saja melangkah tanpa memperhatikan seruan Sang Neul yang terus memanggilnya. Dia tentu tidak main-main dengan perkataannya tadi.

“Jaehyun hanya milikku dan selamanya akan seperti itu” gumamnya dengan kilata mata yang menyeramkan
~ ~ ~
Jungkook lagi-lagi tidak mengikuti pelajaran olahraga. Aku selalu menanyakannya tapi dia menanggapinya dengan bercanda. Sikapnya aneh sekali, dia mulai sering meminum pil itu.

“Apa yang kau sembunyikan dariku?” tanyaku dingin

“Mwo? Aku tidak menyembunyikan sesuatu yang aneh” jawabnya dengan senyuman. Senyuman yang selalu dapat membuatku merasa nyaman

“Aku tidak sedang bercanda. Sebenarnya apa pil-pil itu?”

“Ini? ini hanyalah vitamin”

“Geotjimal. Kau sudah pintar jadi kenapa harus minum ini?”

“Bisakah kau berhenti bertanya? Kumohon” kata Jungkook dengan mata yang terlihat begitu sedih.

Aku tidak bisa terus menanyakannya. Dia tidak pernah memperlihatkan mata itu. Mata yang selalu dia gunakan adalah mata yang bersinar tidak mata sendu seperti itu. Mata yang redup. Aku harus mengetahui apa yang sebenarnya terjadi !

Teng ..

Ternyata benar-benar membosankan makan sendirian di kantin. Jungkook nggak bisa kesini karena dia ada di UKS. Aku benar-benar khawatir dengan kondisinya. Selama perjalanan badanya panas dan dia keringat dingin.

“Hai ! Apa aku boleh duduk disini?” kata seseorang mengagetkanku

“Myungsoo-sshi?” aku benar-benar tidak percaya dengan semua ini

“Apa aku boleh duduk disini?” ulangnya dengan senyuman manis

“Tentu saja” kataku mengijinkan

“Apa yang kau pikirkan? Kau terlihat begitu serius tadi” tanyanya dengan mata elang itu

“Ah, aku tidak memikirkan apapun” elakku secepatnya

“Gwenchana?” kali ini dia terlihat khawatir

“Heh? Ah, gwenchanayo” kataku gugup

“Semua orang membicarakanmu sekarang” katanya sambil melihat ke orang-orang sekitar

“Nae?!” seruku kaget

“Apa kau tidak melihat mading?”

Mading? Memang ada apa disana? Dari pagi aku terlalu fokus sama Jungkook sampai tidak menyadari apapun.

Aku berlari sekuat tenaga menuju madding. Dan ini benar-benar mengejutkan,

“Kenapa foto-fotoku dan Jaehyun ada disini?!”

APA INI?! semua fotoku dengan Jaehyun tadi malam terpampang jelas di mading. Pantas saja semua orang membicarakanku. Dan hebatnya adalah judul madingnya “CEWEK PENGGODA BERKELIARAN DI SEKOLAH”

 Ini pasti kerjaannya Ara ! sekarang aku mengerti maksud kata-katanya tadi malam. Dia benar-benar serius dengan perkataannya itu. Apa semua orang kaya seperti itu? Kurasa Jungkook tidak akan melakukan hal kejam seperti ini.
~ ~ ~
“Jadi seseorang yang kau maksud itu Jaehyun-sshi?” tanya Jungkook yang selalu diulang salama perjalanan pulang

“Baiklah, itu memang dia. Jadi berhentilah bertanya!” jawabku emosi dengan wajah memerah

“Kau tidak harus menyembunyikannya dariku. Apa aku ini bukan sahabatmu?” kata Jungkook dengan wajah sedih. Aku tidak tega melihatnya.

“Bukan itu maksudku. Aku awalnya ingin memberitahumu tapi nggak ada waktu yang tepat”

“Terus kapan waktunya? Setelah aku mati? Rasanya benar-benar menyakitkan mengetahui ini dari orang lain”

“Yak ! kau tidak boleh berbicara seperti itu, eoh. Mianhae aku tidak akan mengulanginya”

“Janji?” tanyanya dengan menyodorkan jari kelingking

“Janji” kataku lalu menautkan jari kelingking kami

Kami seperti dulu lagi. Jungkook seperti dulu lagi. Tersenyum dan tertawa tanpa beban. Tapi aku merasa itu semua palsu. Aku ingin sekali bertanya tapi tidak mau merusak suasana hari ini. Aku pasti akan mengetahuinya ! Hwaiting !

“Aku mau ke taman bermain” kata Jungkook tiba-tiba

“Wah, rupanya ada yang menginginkan masa kecil lagi nih” ejekku

“Ayolah, kali ini saja. Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu”

“Romantis sekali” kataku dengan mata berbinar tapi segera berganti  “Sayang sekali, aku mempunyai banyak PR”

“Aku mohon, kali ini saja. Kau boleh menyalin PRku. Aku sudah mengerjakannya” rayunya dengan mata memohon.
SIAL ! Aku tidak mungkin menolaknya kalau dia sudah menggunakan mata itu.

“Araseo ! Jangan menatapku dengan mata itu lagi !” seruku kesal sambil menunjut mata itu
~ ~ ~
Mereka bermain hingga malam menjelang. Jungkook terlihat sangan bersemangat sedangkan Sang Neul terlihat sangan menyedihkan. Semuanya melihat mereka seperti pasangan yang bahagia. Bahkan semua cewek terus-menerus menggoda Jungkook karena ketampanan dan baby facenya. Kalau sudah itu terjadi, Sang Neul akan tersingkirkan kemudian dia akan berubah menjadi bodyguard penjaga Jungkook. Menembus kerumunan cewek kemudian menarik Jungkook dari kerumunan neraka itu, itulah tugasnya.

“Sang Neul-ah bisakah kau mengambilkan pil itu?” pinta Jungkook sambil terus memeggang dadanya

“Gwenchana?” tanya Sang Neul panic tapi Jungkook tidak menjawabnya melainkan terus menatap kearah tasnya “Baiklah, aku akan mengambilkannya” kata Sang Neul setelah menyadari tatapan Jungkook.

“Eh? Apakah kau yakin membawanya, eoh?”

“Kemarikan tasku, aku akan mencarinya sendiri”

“Tidak ada bukan?”

“Sepertinya jatuh saat berdesak-desakan dengan semua cewek itu”

Jungkook terlihat sangat kesakitan hingga akhirnya dia pingsan dipelukan Sang Neul.

“Kookie-ah ! Sadarlah” seru Sang Neul yang terus menangis

“Kim Sang Neul” seru Jaehyun dari kejauhan tapi Sang Neul tak mendengarnya

“Yak ! Apa yang terjadi” tanya Jaehyun setelah melihat Sang Neul menangis

“Jungkook. Tolonglah dia” kata Sang Neul dengan lirih

Dengan cekatan Jaehyun membawa Jungkook ke mobilnya. Mereka lalu bergegas ke rumah sakit. Selama perjalanan, Sang Neul langsung menelpon keluarga Jungkook. Sesampai disana, jungkook langsung dibawa ke ruang UGD.

“Tenanglah, dia tidak akan baik-baik saja”kata Jaehyun menenangkan

Sang Neul langsung memeluk Jaehyun dan menangis didalam dekapannya.

“Ini salah aku. Harusnya kami tidak kesana” kata Sang Neul sesegukan
Jaehyun mengusap punggung Sang Neul dengan lembut agar cewek itu sedikit tenang.

“Apa kalian keluarganya?” tanya seorang dokter

“Bukan, tapi kami sudah menghubungi keluarganya” jawab Jaehyun mewakili

“Bagaimana kondisinya?” tanya Sang Neul yang terlihat jelas ketakutan

“Maaf, tapi kami hanya dapat memberitahukan kepada keluarganya” jawab dokter itu tegas

Eomma Jungkook langsung memeluk Sang Neul dengan erat setelah sampai. Mereka terlihat seperti keluarga.

“Mianhae eomoni, harusnya aku langsung pulang” sesal Sang Neul

“Cih, yang benar saja“ gumam Jaehyun

“Sudahlah, itu bukan salah kamu. Harusnya eommoni memberitahukanmu dari awal” ucap eommaJungkook menenangkan

“Dokter, bagaimana keadaan anakku?” seru seorang ahjussi yang ternyata adalah Appa Jungkook

“Anak bapak kondisinya tidak stabil. Jadi harus dirawat disini untuk sementara waktu” jelas dokter

“Apakah ini buruk?”

“Tidak, ini sudah biasa terjadi. Huntunglah mereka membawanya dengan cepat” kata dokter

“Baiklah kalau begitu saya akan pergi” lanjutnya lalu meninggalkan mereka

“Saya akan mengurus administrasi” kata appa Jungkook lalu pergi

“Apa maksud perkataan eommoni tadi?” sekarang giliran Sang Neul yang bertanya

“Harusnya eommoni mengatakan ini dari kemarin tapi Jungkook melarangnya” jelasnya
~ ~ ~
Matahari tampak bersinar dengan senang sedangkan Jungkook terlihat lemas dan tidak berdaya di Rumah sakit yang berbau obat-obatan ini.

“Ini benar-benar memuakkan” gumamnya kesal

“Kau lebih memuakkan” ucap Kang Sang Neul berdiri di ambang pintu, entah sejak kapan dirinya disana

“Sang Neul-ah, sejak kapan kau disitu?” tanya  Jungkook dengan kening mengkerut

“Kau selalu saja menanggungnya sendiri tanpa kau sadari itu malah membuat hatiku sakit” jawabnya

“Kalau begitu tinggalkan aku sendiri” kata Jungkook dingin lalu memalingkan wajah

“Baiklah” gumam Sang Naeul hingga membuat Jungkook mengernyit lalu menatap matanya

“Tapi aku tidak bisa melakukannya sekarang” lanjut Sang Neul samba melangkah mendekat

“Cih, kau pasti sudah mengetahuinya” ucap Jungkook dingin

“Hul, aku tidak akan pergi walaupun kau mengusirku sejuta kali” gigih Sang Neul

Jungkook ingin mengusirnya lagi namun terhenti ketika melihan Sang Neul menangis.

“Itulah mengapa aku tak mau membiarkanmu kesini. Aku bukan cowok lemah” lirih Jungkook sambil menghapus air mata itu.

“Kau cowok yang jahat” ucap Sang Neul lirih sambil memukul dada Jungkook

“Arraseo” gumam Jungkook lalu mendekap Sang Neul kedalam pelukan hangatnya. 
Membiarkan Sang Neul menangis sepuasnya agar dia bisa menghapusnya nanti.
~ ~ ~



Tidak ada komentar:

Posting Komentar